Thursday, December 27, 2012
Wednesday, December 26, 2012
Jawapan Pendeta
Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan pengajiannya di
Amerika.Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi keistimewaan oleh
Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain
belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika,
ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani.Hubungan mereka semakin
akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas berhampiran dengan sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku, sebagaimana kebiasaan mereka.
Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri bagi memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di ketika itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini berganjak keluar. Di tepi pintu dia bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahawa saya seorang muslim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian dia berganjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan kewujudan pemuda ini, iaitu dengan mengajukan beberapa soalan, tujuannya bagi memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan anutannya.Pemuda muslim itupun menerima cabaran debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 soalan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Sila!
Sang paderi pun mulai bertanya
Sebutkan satu yang tiada duanya,
dua yang tiada tiganya,
tiga yang tiada empatnya,
empat yang tiada limanya,
lima yang tiada enamnya,
enam yang tiada tujuhnya,
tujuh yang tiada lapannya,
lapan yang tiada sembilannya,
sembilan yang tiada sepuluhnya,
sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
sebelas yang tiada dua belasnya,
dua belas yang tiada tiga belasnya,
tiga belas yang tiada empat belasnya.
Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
Apa yang dimaksudkan dengan kubur berjalan membawa isinya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan apidan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg dia azab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari? "
Mendengar soalan tersebut pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah berkata
Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang
Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.
Lima yang tiada enamnya ialah solat lima waktu.
Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah swt menciptakan makhluk.
Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
Lapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu lapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa: tongkat, tangan yang bercahaya, angin taufan, musim kemarau, katak, darah, kutu dan belalang dan *
Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SW berfirman, "Sesiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali ganda." (Al-An'am: 160).
Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air bagi kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu terpancutlah dari padanya dua belas mata air. "(Al-Baqarah: 60).
Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir: 18).
Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam syurga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf pada berhampiran dengan barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keldai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).
Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya ': 69).
Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu amat besar." (Yusuf: 2).
Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 pada bawah teduhan dan dua pada bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan pada malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut.Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia membatalkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu soalan sahaja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?" Mendengar soalan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir pada gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.
Mereka berkata, "Anda telah melemparkan 22 soalan kepadanya dan semuanya dia jawab sementara dia hanya memberi satu soalan tetapi anda tidak mampu menjawabnya!" Paderi tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawapan dari soalan tersebut, namun bimbang kalian marah." Mereka menjawab, "kami akan jamin keselamatan anda. "Sang paderi pun berkata," Jawapannya ialah: Asyhadu La Ilaha Illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas berhampiran dengan sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Dia keberatan, namun kerana desakan akhirnya pemuda itu pun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku, sebagaimana kebiasaan mereka.
Ketika paderi masuk, mereka serentak berdiri bagi memberikan penghormatan lantas kembali duduk. Di ketika itu, si paderi agak terbeliak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang Muslim. Aku harap dia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergerak dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun dia tetap tidak bergerak dari tempatnya.Hingga akhirnya paderi itu berkata, "Aku minta dia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini berganjak keluar. Di tepi pintu dia bertanya kepada sang paderi, "Bagaimana anda tahu bahawa saya seorang muslim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian dia berganjak hendak keluar, namun sang pendeta ingin memanfaatkan kewujudan pemuda ini, iaitu dengan mengajukan beberapa soalan, tujuannya bagi memalukan pemuda tersebut dan sekaligus mengukuhkan anutannya.Pemuda muslim itupun menerima cabaran debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 soalan dan anda harus menjawabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata, "Sila!
Sang paderi pun mulai bertanya
Sebutkan satu yang tiada duanya,
dua yang tiada tiganya,
tiga yang tiada empatnya,
empat yang tiada limanya,
lima yang tiada enamnya,
enam yang tiada tujuhnya,
tujuh yang tiada lapannya,
lapan yang tiada sembilannya,
sembilan yang tiada sepuluhnya,
sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
sebelas yang tiada dua belasnya,
dua belas yang tiada tiga belasnya,
tiga belas yang tiada empat belasnya.
Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
Apa yang dimaksudkan dengan kubur berjalan membawa isinya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diazab dengan apidan siapakah yang terpelihara dari api?
Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg dia azab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari? "
Mendengar soalan tersebut pemuda itu tersenyum dengan keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah berkata
Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan malam dan siang
Tiga yang tiada empatnya adalah kesilapan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan Al-Quran.
Lima yang tiada enamnya ialah solat lima waktu.
Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ketika Allah swt menciptakan makhluk.
Tujuh yang tiada lapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
Lapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman, "Dan malaikat-malaikat berada dipenjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu lapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa: tongkat, tangan yang bercahaya, angin taufan, musim kemarau, katak, darah, kutu dan belalang dan *
Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SW berfirman, "Sesiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali ganda." (Al-An'am: 160).
Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah Mu'jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, "Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air bagi kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu terpancutlah dari padanya dua belas mata air. "(Al-Baqarah: 60).
Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Subuh. Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing." (At-Takwir: 18).
Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam syurga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf pada berhampiran dengan barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, "tak ada cercaan terhadap kamu." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keldai. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keldai." (Luqman: 19).
Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapa dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diazab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya ': 69).
Makhluk yang terbuat dari batu adalah Unta Nabi Shalih, yang diazab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu amat besar." (Yusuf: 2).
Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 pada bawah teduhan dan dua pada bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah solat yang lima waktu, Tiga dikerjakan pada malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawapan pemuda Muslim tersebut.Kemudian dia pun mula hendak pergi. Namun dia membatalkan niatnya dan meminta kepada paderi agar menjawab satu soalan sahaja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.Pemuda ini berkata, "Apakah kunci syurga itu?" Mendengar soalan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhuatirannya, namun tidak berhasil. Orang-orang yang hadir pada gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun dia cuba mengelak.
Mereka berkata, "Anda telah melemparkan 22 soalan kepadanya dan semuanya dia jawab sementara dia hanya memberi satu soalan tetapi anda tidak mampu menjawabnya!" Paderi tersebut berkata, "Sungguh aku mengetahui jawapan dari soalan tersebut, namun bimbang kalian marah." Mereka menjawab, "kami akan jamin keselamatan anda. "Sang paderi pun berkata," Jawapannya ialah: Asyhadu La Ilaha Illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Tuesday, December 18, 2012
Seorang Adik
(Petikan daripada nukilan sahabat di FB)
Aku cuma ada seorang adik. Usianya tiga tahun lebih muda daripada aku.
Suatu hari, untuk mendapatkan sehelai sapu tangan yang menjadi keperluan
anak gadis ketika itu, aku ambil 50 sen dar
i poket seluar ayah.
Petang itu, pulang saja dari sekolah - ayah memanggil kami berdua. Dia
meminta aku dan adik berdiri di tepi dinding. Aku menggeletar meli
hat rotan
panjang sedepa di tangan ayah.
"Siapa ambil duit ayah?" tanya ayah bagai singa lapar.
Aku langsung tidak berdaya menentang renungan tajam mata ayah. Kedua-dua
kami membisu,cuma tunduk memandang lantai.
"Baik,kalau tak mengaku,dua-dua ayah rotan!" sambung ayah sambil mengangkat
tangan untuk melepaskan pukulan sulungnya ke belakang aku.
Tiba-tiba, adik menangkap tangan ayah dengan kedua-dua belah tangannya
sambil berkata, "Saya yang ambil!"
Belum sempat adik menarik nafas selepas mengungkapkan kata-kata itu,
hayunan dan balunan silih berganti menghentam tubuh adik. Aku gamam,lidah
kelu untuk bersuara. Walau perit menahan sakit, setitis pun airmata adik
tak tumpah.
Setelah puas melihat adik terjelepok di lantai, ayah merungut:
"Kamu sudah mula belajar mencuri di rumah sendiri. Apakah lagi perbuatan
kamu yang akan memalukan ayah di luar kelak?"
Malam itu, emak dan aku tak lepas-lepas mendakap adik. Belakangnya yang
berbirat dipenuhi calar-balar cuba kami ubati. Namun adik cukup tabah.
Setitis pun air matanya tidak mengiringi kesakitan yang mencucuk-cucuk.
Melihat keadaan itu, aku meraung sekuat hati, kesal dengan sikap aku yang
takut berkata benar.
Adik segera menutup mulutku dengan kedua-dua belah tangannya lalu
berkata,"Jangan menangis kak,semuanya dah berlalu!"
Aku mengutuk diri sendiri kerana tidak mampu membela adik.
Tahun bersilih ganti, peristiwa adik dibelasah kerana mempertahankan aku
bagaikan baru semalam berlaku. Adik mendapat tawaran belajar ke sekolah
berasrama penuh dan aku pula ditawarkan menyambung pelajaran ke peringkat
pra-universiti.
Malam itu ayah duduk di bawah cahaya lampu minyak tanah bersama ibu di
ruang tamu. Aku terdengar ayah berkata, "Zah, kedua-dua anak kita cemerlang
dalam pelajaran. Abang bangga sekali!"
"Tapi apalah maknanya bang...!" aku terdengar ibu teresak-esak.
"Dimana kita nak cari duit membiayai mereka?"
Ketika itulah adik keluar dari biliknya. Dia berdiri di depan ayah dan ibu.
"Ayah,saya tak mahu ke sekolah lagi!"
Perlahan-lahan ayah bangun, membetulkan ikatan kain pelekatnya dan merenung
wajah emak,kemudian wajah adik dalam-dalam.
Panggggg....sebuah penampar singgah di pipi adik. Seperti biasa yang mampu
aku lakukan ialah menutup muka dan menangis.
"Kenapa kamu ni?Tahu tak,kalau ayah terpaksa mengemis kerana persekolahan
kamu, ayah akan lakukan!"
"Orang lelaki kena bersekolah. Kalau tak, dia takkan dapat membawa
keluarganya keluar daripada kemiskinan," aku memujuk adik tatkala menyapu
minyak pada pipinya yang bengkak.
"Kakak perempuan...biarlah kakak yang berhenti."
Tiada siapa yang menyangka, dinihari itu adik tiada dibiliknya. Dia membawa
bersamanya beberapa helai baju lusuh yang dia ada. Di atas pangkin tempat
dia lelapkan mata, terdapat sehelai kertas yang tercatat.....
"Kak...untuk dapat peluang ke universiti bukannya mudah. Saya cari kerja
dan akan kirim wang buat akak."
Apa lagi yang saya tahu selain meraung. Ayah termenung, jelas dia cukup
kecewa. Begitu juga emak yang menggunakan air matanya memujuk ayah.
Suatu petang ketika berehat di asrama, teman sebilik menerpa: "Ada pemuda
kampung tunggu kau kat luar!"
"Pemuda kampung?" bisikku. "Siapa?"
Tergesa-gesa aku keluar bilik. Dari jauh aku nampak adik berdiri dengan
pakaian comotnya yang dipenuhi lumpur dan simen. "Kenapa sebut orang
kampung, sebutlah adik yang datang!"
Sambil tersenyum dia menjawab, "Akak lihatlah pakaian adik ni. Apa yang
akan kawan-kawan akak kata kalau mereka tahu saya adik kakak?"
Jantungku terasa berhenti berdenyut mendengarkan jawapannya. Aku cukup
tersentuh. Tanpa sedar, air jernih mengalir di pipi. Aku kibas-kibas
bebutir pasir dan tompokan simen pada pakaian adik.
Dalam suara antara dengar dan tidak, aku bersuara, "Akak tak peduli apa
orang lain kata."
Dari kocek seluarnya, adik keluarkan sepit rambut berbentuk kupu-kupu.Dia
mengenakan pada rambutku sambil berkata, "Kak, saya tengok ramai gadis
pakai sepit macam ni, saya beli satu untuk akak."
Aku kaku. Sepatah kata pun tak terucap. Aku rangkul adik dan dadanya
dibasahi air mataku yang tak dapat ditahan-tahan.
Tamat semester, aku pulang ke kampung sementara menunggu konvokesyen. Aku
lihat tingkap dan dinding rumah bersih, tak seperti selalu.
"Emak,tak payahlah kerja teruk-teruk bersihkan rumah sambut saya balik."
"Adik kamu yang bersihkan. Dia pulang kelmarin. Habis tangannya luka-luka."
Aku menerpa ke biliknya. Cantik senyum adik. Kami berdakapan.
"Sakit ke?" aku bertanya tatkala memeriksa luka pada tangannya.
"Tak....Kak tahu, semasa bekerja sebagai buruh kontrak, kerikil dan
serpihan simen jatuh seperti hujan menimpa tubuh saya sepanjang masa.
Kesakitan yang dirasa tidak dapat menghentikan usaha saya untuk bekerja
keras."
Apalagi...aku menangis seperti selalu.
Aku berkahwin pada usia menginjak 27 tahun. Suamiku seorang usahawan
menawarkan jawatan pengurus kepada adik.
"Kalau adik terima jawatan tu, apa kata orang lain?" kata adik.
"Adik takde pelajaran. Biarlah adik bekerja dengan kelulusan yang adik
ada."
"Adik tak ke sekolah pun kerana akak." kata ku memujuk.
"Kenapa sebut kisah lama, kak?" katanya ringkas, cuba menyembunyikan
kesedihannya.
Adik terus tinggal di kampung dan bekerja sebagai petani setelah ayah
tiada. Pada majlis perkahwinannya dengan seorang gadis sekampung, juruacara
majlis bertanya, "Siapakah orang yang paling anda sayangi?"
Spontan adik menjawab, "Selain emak, kakak saya...."katanya lantas
menceritakan suatu kisah yang langsung tidak ku ingati.
"Semasa sama-sama bersekolah rendah, setiap hari kami berjalan kaki ke
sekolah.Suatu hari tapak kasut saya tertanggal. Melihat saya hanya memakai
kasut sebelah, kakak membuka kasutnya dan memberikannya pada saya. Dia
berjalan dengan sebelah kasut. Sampai di rumah saya lihat kakinya berdarah
sebab tertikam tunggul dan calar-balar."
"Sejak itulah saya berjanji pada diri sendiri. Saya akan lakukan apa saja
demi kebahagiaan kakak saya itu. Saya berjanji akan menjaganya sampai
bila-bila."
Sebaik adik tamat bercerita, aku meluru ke pelamin, mendakap adik
sungguh-sungguh sambil meraung bagaikan diserang histeria..
Wednesday, December 12, 2012
Monday, December 10, 2012
Senarai Bahan vs Senarai Hidup
Kerjaya ukur bahan bukanlah secara teknikalnya satu bidang yang kompleks. Bukan juga bidang yang memerlukan aspek kesenian. Buat orang-orang lama sekadar perlu salah satu kepujian subjek sains dan matematik moden. Tak payah bersusah nak ada kemahiran subjek matematik tambahan.
Diajari untuk menyukat dan menyaring kuantiti bahan binaan yang ada dalam pelan-pelan senibina arkitek. Lukisan itu dilukis dengan berbagai ciri kesenian, falsafah kehidupan, motif dan abstrak yang kadangkala sifar nilainya. Juga senarai bahan disukat untuk kerja kejuruteraan dari pelan jurutera yang menitikberatkan keselamatan, kekuatan dan teknologi terkini dimana ada masanya atap rumbia itu adalah lebih baik gunanya. Dalam aspek ini, semua pengukuran perlu tertakluk kepada kitab piawai yang mesti dipatuhi; SMM.
Begitu akur dan taksubnya semua pengukur mematuhi peraturan ini; tiada seorang yang ingkar. Wow, hebatnya pematuhan ini.
Kemudian kesemua pengukuran itu akan diasingkan dan dijilidkan mengikut turutan bidang kerja. Begitu teratur dan tertib hasilnya supaya matlamatnya senarai bahan itu secara menyeluruhnya dapat memberikan keterangan, memberikan imiginasi gambaran dan seterusnya mengaturcara dengan matlamat kerja itu boleh dihargakan dengan saksama, wajar dan munasabah.
Dalam membuat perbandingan setelah senarai bahan itu dihargakan terdapat perbezaaan antara sesama pengharga. Kerana apa? Marginal keuntungan? Kos pentadbiran? Harga bahan? Atau senarai bahan yang tidak lengkap. Tafsiran maklumat yang berbeza?
Ambillah aliran kerja penyediaan senarai bahan itu untuk diapplikasikan dalam hidup seharian. Al-Quran adalah kitab agong yang perlu dijadikan piawaian hidup. Dibaca, ditafsir dan diamalkan sepenuhnya. Rasulullah SAW adalah model hebat yang mesti diteladani.
Kembalilah menyediakan senarai hidup yang mengikut ajaran Al-Quran dan Sunnah Nabi SAW. Supaya kita berada dilandasan yang betul untuk dinilaikan dengan ganjaran pahala agar dengan rahmat Allah kita akan ke syurga.
Published with Blogger-droid v2.0.9
Subscribe to:
Posts (Atom)